Wednesday 6 July 2011

RahmatNya

Sebuah kisah pendek.

Kisah seorang lelaki yang terselamat setelah kapalnya karam di lautan. Dia terdampar keseorangan di sebuah pulau. Berkali-kali doa dipohon semoga Allah membantunya dan memberinya perlindungan. Hanya Allah saja yang tahu betapa sedih dan buntu hatinya tatkala melihat horizon di kejauhan. Masih tiada kapal yang bisa datang ke pulau kecilnya itu.

Semangatnya diraih bagi menyambung hidup. Segala yang mampu dia lakukan demi membina sebuah tempat berteduh. Keesokan harinya dia keluar mencari barang apa pun yang bisa dijamah buat alas laparnya.

Sekembalinya ia, alangkah luluh hatinya melihat tempat teduh hasil titik peluhnya habis dijilat api. jatuh air matanya, kerana merasa terlalu berat ujian Allah buat dirinya yang keseorangan. 'Lantas apa lagi yang bisa diharapkannya?' Keluhnya pada Allah.

Hari berlalu. Tidurnya dikejutkan oleh dua orang lelaki.

"Alangkah bagusnya kami telah menemui kamu. Ayuh, lekas naik ke sampan. Bisa kami hantar kamu kembali kepada keluargamu." ucap salah seorang dari dua lelaki itu.

"Oh Tuhan, bagaimana bisa kalian menemukan saya di sini? Terima kasih kerana menyelamatkanku!"

"Kami bisa menemukan tuan setelah melihat isyarat asap dari pulau tempat tuan ini." ucap lelaki yang kedua.

terdiam si lelaki ini. Alangkah malu rasanya pada Allah atas keluhan dan putus asanya dari rahmat Allah.

Sungguh mudah manusia itu berputus asa pada Allah apabila dia diuji. Namun apakah manusia mengetahui bahawa pertolongan Allah itu dekat? Semoga ujian yang menimpa takkan menjatuhkan dan menjauhkan kita dari Allah. Mungkin ia adalah 'isyarat asap' dari Allah, tidak lain, agar kita bersyukur.

No comments:

Post a Comment